Translate

20 Juli 2013

Tiap Tahun, Indonesia Butuh 600 Pilot

Tiap Tahun, Indonesia Butuh 600 Pilot

Flight Experience menawarkan simulator ruang kemudi pilot.
 Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Sunaryo mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan hingga 600 orang pilot pesawat komersil setiap tahunnya.
"Saat ini kebutuhan pilot di Indonesia masih kekurangan sekitar 500-600 pilot," kata Sunaryo saat menghadiri peresmian Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST) di Lanud Wiriadinata TNI AU, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (6/7).
Ia mengatakan, sekolah penerbangan yang ada di Indonesia belum dapat memenuhi permintaan jumlah pilot tersebut, sehingga harus mendatangkan pilot asing.
"Beberapa maskapai Indonesia lebih memilih jasa pilot asing," katanya.
Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Herry Bakti hadir dalam acara peresmian itu menambahkan Indonesia masih ketergantungan pilot asing karena Indonesia kekurangan sumber daya manusia (SDM) pilot.
"Kedepan ketergantungan terhadap pilot asing harus dikurangi," katanya.
Ia mengatakan, Indonesia baru memiliki 18 sekolah penerbangan dengan lulusan 250 pilot setiap tahun atau belum seimbang dengan kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 500 pilot setiap tahun.
Ia berharap, berdirinya sekolah pilot di Tasikmalaya selain sarana pendidikan juga bertujuan menambah SDM pilot yang dibutuhkan Indonesia.
"Ini (DPST) langkah positif meningkatkan SDM penerbangan, sekaligus inventarisasi kesiapan menghadapi tantangan ke depan," katanya.

Tiap Tahun, Indonesia Butuh 600 Pilot

Tiap Tahun, Indonesia Butuh 600 Pilot

Flight Experience menawarkan simulator ruang kemudi pilot.
 Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Sunaryo mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan hingga 600 orang pilot pesawat komersil setiap tahunnya.
"Saat ini kebutuhan pilot di Indonesia masih kekurangan sekitar 500-600 pilot," kata Sunaryo saat menghadiri peresmian Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST) di Lanud Wiriadinata TNI AU, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (6/7).
Ia mengatakan, sekolah penerbangan yang ada di Indonesia belum dapat memenuhi permintaan jumlah pilot tersebut, sehingga harus mendatangkan pilot asing.
"Beberapa maskapai Indonesia lebih memilih jasa pilot asing," katanya.
Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Herry Bakti hadir dalam acara peresmian itu menambahkan Indonesia masih ketergantungan pilot asing karena Indonesia kekurangan sumber daya manusia (SDM) pilot.
"Kedepan ketergantungan terhadap pilot asing harus dikurangi," katanya.
Ia mengatakan, Indonesia baru memiliki 18 sekolah penerbangan dengan lulusan 250 pilot setiap tahun atau belum seimbang dengan kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 500 pilot setiap tahun.
Ia berharap, berdirinya sekolah pilot di Tasikmalaya selain sarana pendidikan juga bertujuan menambah SDM pilot yang dibutuhkan Indonesia.
"Ini (DPST) langkah positif meningkatkan SDM penerbangan, sekaligus inventarisasi kesiapan menghadapi tantangan ke depan," katanya.

Airbus-Boeing Bersaing Ketat di Paris Air Show

Airbus-Boeing Bersaing Ketat di Paris Air Show

Penerbangan perdana Airbus A350 di Toulouse, Prancis, 14 Juni 2013.
Le Bourget, Prancis — Konsorsium produsen pesawat terbang Eropa, Airbus, mendapatkan pesanan senilai miliaran dolar di ajang prestisius Paris Air Show, Rabu (19/6), namun rivalnya Boeing tak mau kalah dan malah sedikit lebih unggul dalam transaksi sampai hari itu.
Airbus tak pelak lagi mengandalkan pesawat penumpang jarak jauh pertamanya, A350, yang terbang perdana beberapa hari sebelum pameran dirgantara itu dimulai.
Menurut kantor berita AFP, Airbus mendapatkan order senilai US$ 44,6 miliar pada hari itu sedangkan Boeing untuk sementara unggul dengan pesanan senilai US$ 44,8 miliar. Keunggulan Boeing ini ditentukan oleh maskapai Ryanair yang memesan 175 pesawat jarak menengah B737.
Untuk Airbus, Air France-KLM memastikan pesanan 25 pesawat A350  -- yang sebagian besar badannya dibuat dari bahan komposit demi menghemat biasa bahan bakar -- dalam kesepakatan bernilai US$ 7,2 miliar berdasarkan harga katalog.
"Terlepas dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi Air France-KLM, kami dalam kondisi yang bagus dan bisa merencanakan peremajaan armada jarak jauh untuk jangka panjang," kata Alexandre de Juniac, pemimpin maskapai itu.
Kesepakat yang dibuat juga termasuk opsi tambahan pembelian 25 pesawat lagi, dan pesawat pesanan diharapkan terkirim mulai 2017, tambahnya.
SriLankan Airlines juga berencana membeli empat A350 dan pesanan pasti enam A330 senilai US$ 2,6 miliar dilihat dari harga katalog.
Bos Airbus Fabrice Bregier menjanjikan adanya lebih banyak pesanan untuk A350 "sebelum hari ini berakhir."
Di kelas jarak jauh ini, Boeing juga meluncurkan varian terbaru pesawat Dreamliner miliknya dengan nama B787-10. Pleuncuran ini seolah memastikan bahwa masalah baterei yang sempat membuat Dreamliner di-grounded di seluruh dunia telah diatasi sepenuhnya.

10 Maskapai Penyedia Kelas Bisnis Terbaik Dunia

10 Maskapai Penyedia Kelas Bisnis Terbaik Dunia


10 Maskapai Penyedia Kelas Bisnis Terbaik Dunia
New York : Penerbangan jarak jauh selama ini terkenal melelahkan bagi para penumpangnya, kecuali bagi anak-anak yang cenderung senang berada di dalam pesawat. Namun beda halnya, jika Anda mencoba penerbangan kelas bisnis terbaik dunia. Bisa jadi Anda justru enggan turun karena enak dibuatnya.

World Travel Awards, ajang penghargaan internasional khusus di bidang industri perjalanan yang diadakan setiap tahun, memberikan penghargaan kelas bisnis terbaik dari berbagai maskapai di dunia.
Seperti dilansir dari Forbes, Selasa (16/7/2013), sejumlah kelas bisnis maskapai penerbangan dunia sempat dinominasikan sebagai yang terbaik di dunia (The Best Airlines Business). Namun, hanya satu yang behasil merebut gelar dunia tersebut.
Berikut 10 maskapai penyedia kelas bisnis terbaik di dunia:
1. Singapore Airlines
Maskapai ini menerima tropi 'The Best Airlines Business' di dunia yang dianugerahkan pada ajang World Travel Awards. Tak cukup itu saja, Singapore Airlines juga memenangkan gelar 'The Best Airline' untuk penerbangan ke Asia dan 'The Best Airline' untuk penerbangan di kawasan Asia.
2. Virgin Atlantic
Maskapai kelas atas, Virgin Atlantic, menempati posisi teratas setelah kelas ekonomi premiumnya. Pesawatnya diketahui penuh warna, bahkan tersedia bar di dalamnya.
3. Etihad Airways
Maskapai yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab ini pernah menjadi kabin paling mewah di dunia pada akhir tahun lalu. Kenyamanan di dalamnya menjamin para penumpangnya merasa betah selama penerbangan.
4. Lufthansa
Salah satu anggota pendiri Star Alliance, Aliansi maskapai penerbangan terbesar di dunia ini menawarkan berbagai fasilitas mewah di dalam pesawat kelas bisnisnya. Maskapai asal Jerman ini merupakan yang terbesar di Eropa.
5. Cathay Pacific Airways
Kabin kelas bisnisnya dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mewah dan berbagai tayangan hiburan. Penerbangan kelas bisnisnya juga menawarkan menu Asia dan Barat. Tak hanya itu, minuman ringan dan cemilan juga disediakan selama penerbangan.
6. British Airways
Gelar The Best Business Class sempat direbut British Airways selama tiga tahun berturut-turut yaitu pada 2000, 2001, dan 2002. Tapi pendatang baru langsung merebut tempat pertama kategori penghargaan tersebut tahun ini.
7. Qatar Airways
Pemenang tahun lalu adalah Qatar Airways. Maskapai Timur Tengah ini banyak meraih nominasi untuk kategori maskapai terbaik, atau kelas binis terbaik. Maskapai ini mempertaruhkan apapun untuk menyediakan yang terbaik bagi para peumpang. Hasilnya, Qatar Airways meraih gelar kelas bisnis terbaik selama empat tahun berturut-turut yaitu dari 2006 hingga 2009.
8. American Airlines
Dengan berbagai fasilitasnya, tak ada satupun maskapai dari Amerika yang pernah memenangkan penghargaan terbaik dunia untuk kelas bisnis.
9. Turkish Airlines
Turkish Airlines merupakan satu dari 14 maskapai yang meraih nominasi kelas bisnis terbaik pada 2012.
10. Emirates Airlines
Emirates Airlines dinobatkan sebagai kelas bisnis terbaik 2003 oleh World Travel Awards.(Sis/Shd)

Pesawat Boeing Kembali Bermasalah

Pesawat Boeing Kembali Bermasalah

Boeing 787 Dreamliner
Boston - Sebuah pesawat Boeing 787 Dreamliner milik maskapai Japan Airlines terpaksa membatalkan penerbangannya dan kembali ke Bandara Internasional Logan di Boston akibat lampu indikator kerusakan menyala.
“Pilot memutuskan untuk kembali setelah muncul peringatan kerusakan,” ujar juru bicara bandara Richard Walsh.
Carol Anderson, juru bicara maskapai tersebut membenarkan kejadian itu namun menolak memberikan detil lebih lanjut.
“Sebagai standar keselamatan dan untuk berjaga-jaga akibat indikator perawatan menyala, JL007 arah Tokyo-Narita harus kembali ke bandara Logan, Boston untuk pemeriksaan,” ujarnya.
Kejadian ini langsung membuat saham Boeing jatuh.
Dreamliner adalah seri baru keluaran Boeing namun sejak diluncurkan banyak muncul masalah. Minggu lalu sebuah Boeing 787 di Heathrow, London tiba-tiba terbakar. Meski tidak parah namun kejadian api di dalam kabin pesawat yang sedang parkir tersebut membuat Boeing harus melakukan investigasi.

 

13 Juli 2013

Garuda Indonesia Maskapai Pertama dengan Wi-Fi

Garuda Indonesia Maskapai Pertama dengan Wi-Fi


Garuda Indonesia Maskapai Pertama dengan Wi-Fi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan menyatakan banyak pesawat yang mengajukan permohonan izin penggunaan Wi-Fi. "Tapi yang pertama menggunakan itu Garuda Indonesia," ujarnya saat ditemui di Hanggar 2 Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, Selasa malam, 3 Juli 2013.

Ia menuturkan, penggunaan Wi-Fi tersebut akan diuji coba dalam "proofing flight" Garuda Indonesia dengan pesawat Boeing 777-300 ER dari Cengkareng ke Denpasar pada 6 Juli mendatang. Mengenai regulasi, Mangindaan menyebut segera melakukan koordinasi antarkementerian.

"Besok akan diselesaikan di kantor, itu antara Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ucapnya.

Wakil Menteri Perhubungan sekaligus Komisaris Utama Garuda Indonesia, Bambang Susantono, menyatakan akan mengatur penggunaan internet dalam penerbangan. "Yang terpenting, penggunaan Wi-Fi di Boeing 777-300 ER ini tidak melanggar undang-undang," kata dia. Ia menyebut, penggunaan alat telekomunikasi dengan "gadget" selain telepon selular akan diatur dengan memperbarui undang-undang yang ada.

Ia menuturkan, Kementerian Perhubungan juga akan membicarakan penggunaan Wi-Fi tersebut dengan International Civil Aviation Organization (ICAO). Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan penggunaan Wi-Fi dalam pesawat berbenturan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan.

"Karena menurut undang-undang penerbangan, tidak boleh ada penggunaan alat telekomunikasi selama terbang," kata juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto. Selain itu, ia melanjutkan, sertifikasi perangkat Wi-Fi Boeing 777-300 ER masih harus dipastikan.

Gatot pun mengungkapkan, otoritas penerbangan negara tujuan Boeing 777-300 ER yang dioperasikan Garuda Indonesia harus memberi "clearance" mengenai penggunaan Wi-Fi di pesawat tersebut.